Senin, 10 Oktober 2016

Mengenang Virus Stuxnet



Saya akan membagikan sebuah artikel yang mungkin sudah basi, tapi masih sedikit bermanfaat untuk kewaspadaan dan pengetahuan kalian terutama yang belum tau Virus Stuxnet ini(seperti saya). Saya sendiri membahas ini karena penasaran setelah membuat artikel tentang Cyber War (Baca Juga: Cyber War). Apa itu Virus Stuxnet? Saya akan langsung berikan kepada kalian hasil browsingan saya dibawah ini.

Apa itu Virus Stuxnet?

Stuxnet adalah sebuah program komputer perusak berupa worm canggih yang telah menginfeksi komputer-komputer mulai dari Asia hingga Eropa dan Amerika Serikat.

Sebuah virus komputer yang dirancang untuk menyerang sistem industri muncul secara luas di Iran dan kehebatan virus tersebut mengindikasikan adanya campur tangan suatu negara, kata perusahaan keamanan Cyber Western.

"Stuxnet adalah sebuah karya dan prototipe yang menakutkan dari senjata-cyber yang mengarah pada penciptaan perlombaan senjata baru di dunia," kata Kaspersky Labs dalam sebuah pernyataan.

Bagaimana Stuxnet Bekerja?

Virus itu adalah perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang umumnya menyerang sistem kontrol industri yang dibuat oleh perusahaan Jerman Siemens. Para ahli mengatakan virus tersebut dapat digunakan untuk mata-mata atau sabotase. Siemens mengatakan malware menyebar melalui perangkat memori USB thumb drive yang terinfeksi, memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows Microsoft Corp. Program serangan perangkat lunak Malware melalui Sistem Supervisory Control and Data Acquisition, atau SCADA. Sistem itu digunakan untuk memonitor pembangkit listrik secara otomatis - dari fasilitas makanannya dan kimia untuk pembangkit listrik.

Analis mengatakan para penyerang akan menyebarkan Stuxnet melalui thumb drive karena banyak sistem SCADA tidak terhubung ke Internet, tetapi memiliki port USB. Sekali saja worm menginfeksi sebuah sistem, dengan cepat dan membentuk komunikasi dengan komputer server penyerang sehingga dapat digunakan untuk mencuri data perusahaan atau mengendalikan sistem SCADA, kata Randy Abrams, seorang peneliti dengan ESET, sebuah perusahaan keamanan swasta yang telah mempelajari Stuxnet.

"Serangan ini bisa merusak mesin pemisah dengan putaran (centrifuges) tanpa merusak begitu banyak yang membuat operator pabrik curiga," kata sebuah laporan yang ditulis oleh Institut Sains dan Keamanan Internasional, yang dipimpin oleh mantan inspektur senjata PBB David Albright.

Siapa Penciptanya?

Siemens, Microsoft dan para ahli keamanan telah mempelajari worm dan belum menentukan siapa yang membuatnya.

Mikka Hypponen, seorang kepala penelitian pada perusahaan perangkat lunak keamanan F-Secure di Finlandia percaya itu adalah serangan yang disponsori oleh suatu negara. Stuxnet sangat kompleks dan "jelas dilakukan oleh kelompok dengan dukungan teknologi dan keuangan yang serius."

Ralph Langner, ahli cyber Jerman mengatakan serangan dilakukan oleh pakar yang berkualifikasi tinggi, mungkin negara bangsa. "Ini bukan peretas yang duduk di ruang bawah rumah orang tuanya." Pada website-nya, www.langner.com /en/index.htm, Langner mengatakan penyelidikan akhirnya "fokus" pada penyerang. "Para penyerang harus tahu ini. Kesimpulan saya adalah, mereka tidak peduli, mereka tidak takut masuk penjara."

Worm komputer yang rumit ini dirancang untuk menyerang sistem akuisisi data dan kontrol industrial buatan Siemens (perusahaan teknologi swasta di Jerman). Namun, para pakar virus komputer berpendapat bahwa virus ini sebenarnya dirancang untuk menyerang satu target khusus, yakni Iran. Dengan alasan motif politik dan kemampuan membuat virus seperti itu, para pakar virus komputer menduga bahwa pembuatnya adalah Amerika Serikat dan Israel.

Siapa targetnya?

Menurut Symantec, perusahaan Amerika Serikat pembuat software keamanan komputer, ketika pertama kali ditemukan sekitar 60% infeksi virus ini terjadi di Iran. Mengapa Iran? Karena Iran menggunakan software buatan Siemens untuk program nuklirnya. Para pakar virus komputer menduga bahwa Stuxnet digunakan untuk menyabotase reaktor nuklir Iran, yaitu Bushehr.

Kapan diciptakan?

Virus Stuxnet diduga dibuat pada April 2010 lalu dan ditemukan pada Juni-Juli 2010.
Para peneliti di Symantec Corp telah menemukan versi dari virus komputer Stuxnet yang digunakan untuk menyerang program nuklir Iran pada bulan November 2007. Menurut Symantec, virus itu ternyata dibuat dua tahun lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya. Stuxnet, yang secara luas diyakini telah dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel, ditemukan pada tahun 2010 setelah virus itu digunakan untuk menyerang fasilitas pengayaan uranium di Natanz, Iran. Ini adalah contoh pertama yang dikenal publik sebagai virus yang digunakan untuk menyerang mesin industri.

Peneliti Symantec, Selasa 26 Februari 2013 mengatakan bahwa mereka telah menemukan sepotong kode yang mereka sebut "Stuxnet 0.5" di antara ribuan versi dari virus yang mereka temukan dari mesin yang terinfeksi. Mereka menemukan bukti Stuxnet 0,5 dikembangkan tahun 2005 ketika Iran masih menyiapkan fasilitas pengayaan uraniumnya. Virus itu ditempatkan tahun 2007, tahun yang sama saat fasilitas Natanz sudah mulai online.

Ahli keamanan yang mengkaji 18-halaman laporan Symantec soal Stuxnet 0,5 mengatakan, laporan itu menunjukkan bahwa senjata cyber yang sudah cukup kuat untuk melumpuhkan produksi di Natanz itu sudah ada pada tahun 2007.

Di Mana Disebarkan?

Sebuah studi tentang penyebaran Stuxnet oleh teknologi perusahaan AS Symnatec menunjukkan bahwa negara-negara yang terkena dampak utama pada 6 Agustus adalah Iran dengan 62.867 komputer yang terinfeksi, Indonesia dengan 13.336, India dengan 6.552, Amerika Serikat dengan 2913, Australia dengan 2.436, Inggris dengan 1.038, Malaysia dengann 1.013 dan Pakistan dengan 993.

Beberapa Laporan

Perusahaan Belarusia Virusblokada adalah yang pertama mengidentifikasi virus itu pada pertengahan Juni. Direktur Komersial, Gennady Reznikov kepada Reuters perusahaan memiliki dealer di Iran, dan salah satu klien dealer komputernya sudah terinfeksi virus yang ternyata Stuxnet. Reznikov mengatakan Virusblokada sendiri sudah tidak ada hubungannya dengan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr.

Menurut juru bicara Siemens, Michael Krampe, Siemens telah mengidentifikasi 15 pelanggan yang menemukan Stuxnet pada sistem mereka, dan "masing-masing mampu mendeteksi dan menghapus virus tanpa membahayakan operasi mereka."

Penutup

Fasilitas Natanz telah menjadi subjek pengawasan intens oleh Amerika Serikat, Israel dan sekutunya. Mereka menuduh Iran berusaha membangun bom nuklir. Amerika Serikat mulai membangun senjata cyber Stuxnet selama pemerintahan George W. Bush. Menurut pejabat AS yang mengetahui program tersebut, senjata itu untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir. Pemerintah AS menolak untuk mengomentari laporan Symantec itu dan telah melakukan penyelidikan atas bocornya informasi soal program cyber-nya itu.

Menurut ENISA (European Network and Information Security Agency), badan keamanan internet Uni Eropa, virus Stuxnet hanyalah “serangan pertama” dari apa yang mungkin terjadi berupa cyber-attack yang terorganisasi secara tingkat tinggi. Untunglah virus Stuxnet ini sudah dapat dinetralisir, namun sejumlah pakar virus memperingatkan akan ada virus komputer yang lebih canggih lagi setelah “cyber-war” yang pertama tahun 2010 ini.

Sumber :
1. http://www.antaranews.com/berita/222505/apa-itu-stuxnet
2. https://protuslanx.wordpress.com/2010/10/29/virus-stuxnet-perang-cyber-pertama/
3. http://www.plimbi.com/news/35802/virus-stuxnet
4. https://karfianto.wordpress.com/2011/10/23/catatan-tentang-stuxnet-bagian-1-target-hingga-penyebaran/
5. https://dunia.tempo.co/read/news/2013/03/01/116464583/virus-stuxnet-untuk-melumpuhkan-nuklir-iran
6. http://stvcoe.blogspot.co.id/2016/05/apa-itu-stuxnet.html

0 komentar:

Posting Komentar